Selasa, 31 Mei 2016

PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI IBU NIFAS

PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI IBU NIFAS  

 

             A.    Pengertian Masa Nifas

   Masa nifas (postpartum / puerperium) berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parious” yang berarti melahirkan. Masa nifas merupakan masa dimulai setelah plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 – 8 minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari (Mochtar R, 1998).
   Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalian baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. 
B. Pendidikan Kesehatan Masa Nifas 
1.      Gizi
Pendidikan kesehatan gizi untuk ibu menyusui antara lain : konsumsi tambahan 500 kalori setiap hari, makan dengan diet berimbang, minum sedikitnya 3 lliter air setiap hari, tablet zat besi harus diminum selama 40 hari pasca bersalin dan minum kapsul vitamin A (200.000 unit)

2.      Kebersihan Diri

Pendidikan kesehatan kebersihan diri unuk ibu nifas antara lain : menganjurkan kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin, menyarankan ibu untuk mengganti pembalut, menyarankan ibu untuk cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin, jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, menyarankan untuk menghindari menyentuh daerah luka.

3.      Istirahat / Tidur

Pendidikan kesehatan untuk ibu nifas dalam hal istirahat atau tidur meliputi : menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, menyarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah secara perlahan-lahan, menjelaskan pada ibu bahwa kurang istirahat akan dipengaruhi ibu dalam jumlah ASI yang di produksi, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketiikmampuan untuk merawat bayi serta diri sendiri.

4.      Pemberian ASI

Pendidikan kesehatan untuk ibu dan bayi oleh karena itu, berikan KIE tentang proses laktasi dan ASI merupakan cara yang terbaik untuk ibu dan bayi. Oleh karena itu, berikan KIE tentang proses laktasi dan ASI, mengajarkan cara perawatan payudara.

5.      Latihan / Senam Nifas

Pendidikan kesehatan tentang latihan atau senam nifas meliputi : mendiskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul kembali normal, menjelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari dapat bantu mempercepat pengembalian otot perut dan panggul kembali normal.

6.      Hubungan Seks dan Keluarga Berencana

Pendidikan kesehatan tentang seks dan keluarga berencana yaitu : hubungan seks dan KB dapat dilakukan saat darah nifas sudah berhenti dan ibu sudah merasa, keputusan untuk segera melakukan hubungan seks dan KB tergantung pada pasangan yang bersangkutan, berikan KIE tentang alat kontrasepsi KB.

7.      Tanda – tanda Bahaya Masa Nifas

Pendidikan kesehatan tanda-tanda bahaya masa nifas meliputi : berikan pendidikan kesehatan tanda bahaya masa nifas untuk mendeteksi komplikasi selama masa nifas. Tanda bahaya berupa : perdarahan dan pengeluaran abnormal, sakit daerah abdomen atau punggung, sakit kepala terus menerus / penglihatan kabur / nyeri ulu hati, bengkak pada ekstremitas, demam/muntah/sakit saat BAK, perubahan pada payudara, nyeri / kemerahan pada betis, depresi postpartum.

Cara Memperbanyak ASI

Cara Memperbanyak ASI

   ASI adalah makanan dan minuman untuk bayi yang baru saja dilahirkan. Sampai bayi berumur 6 bulan, bayi baru boleh makan dan minum ASI saja. Barulah setelah umur bayi 6 bulan, ibu bisa memberinya makanan pendamping ASI atau yang dikenal dengan MP ASI berupa bubur lembut dan nasi tim. 
   Setelah bayi anda lahir, peranan anda seorang ibu untuk mendukung tumbuh kembang si kecil sangat diperlukan. Salah satunya yang dilakukan adalah dengan memberikan Air Susu Ibu. ASI merupakan salah satu sumber nutrisi yang paling baik untuk bayi anda. Pemberian ASI diberikan pada usia 0 hingga minimal usia 6 bulan, sedangkan pada batas maksimal pemberian ASI dapat disesuaikan dengan anak anda.
   Pemberian ASi pada bayi dapat membantu menyelamatkan bayi dari infeksi karena tubuh bayi yang membutuhkan perlindungan. Selain itu ASI sumber gizi yang ekonomis dan praktis. Bahkan akan berdampak pada perkembangan psikologis anak. 
   Pada hari pertama ASI keluar yaitu ketika keluarnya kolostrum dalam jumlah kecil akan tetap sangat penting dikarenakan merupakan antibodi untuk bayi. Pada ASI baru keluar setelah dua-tiga hari kelahiran. Kondisi bayi akan bertahan 72 jam tanpa mengkonsumsi apapun tanpa ASI akan tetapi seringkali ketakutan karena ASI tidak keluar. Meskipun pada kondisinya ini normal pada ibu yang menyusui. 

ASI sulit keluar karena :

Berikut ini adalah beberapa penyebab ASI sulit keluar pada ibu saat menyusui :
  1. Asupan gizi ibu yang kurang terpenuhi sehingga ASI keluar sedikit.
  2. Kesehatan ibu menyusui sedang mengalami gangguan sehingga tidak menunjang produksi ASI sebaiknya melakukan faktor hormonal dan istirahat cukup.
  3. Ibu sedang tidak nyaman sehingga menganggu pengeluaran hormon oksitosin seperti perasaan kesal,cemas, sedih, marah , gelisah dan takut.
  4. Kelelahan dan terlalu banyak pikiran dapat menjadi pemicu sulitnya ASI keluar.

Inilah beberapa cara memperbanyak ASI secara alami :

1. Membersihkan puting dan melakukan pijatan

   Salah satu cara memperbanyak ASI adalah dengan memijat payudara
Pada trimester ke-3, mulailah membersihkan puting susu agar jalan keluar ASI lancar. Caranya, bersihkan dengan baby oil sebelum mandi. Lakukan sambil memilin-milin puting  terutama pada lipatan-lipatan di ujung puting. Lakukan hal ini beberapa hari sekali.
Sering-seringlah melakukan pijatan pada payudara dengan menggunakan baby oil.

2. Menyusui setiap 2-3 jam

   Menyusui setiap 2-3 jam, adalah cara terbaik memperbanyak ASI
Bayi yang baru lahir membutuhkan susu setiap 2-3 jam, tanpa peduli siang atau malam hari. Produksi ASI pada tubuh wanita mengikuti prinsip supply dan demand, artinya tubuh memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Jadi, bila kita rutin menyusui setiap 2-3 jam sampai bayi kenyang, payudara akan mengirim perintah ke otak untuk memproduksi ASI sebanyak kebutuhan tersebut. Produksi ASI akan bertambah dalam waktu 3-7 hari sesuai intruksi tersebut. Bila kita tidak konsisten dan jarang menyusui, produksi ASI pun akan berkurang. Habiskan satu payudara, baru pindah ke payudara lainnya.

3. Memompa AS

   Memompa ASI harus setelah menyusui, bukan sebelum menyusui.
Memompa adalah salah satu cara memperbanyak ASI. Untuk ibu baru, mungkin ketrampilan menyusui belum cukup memadai. Kesalahan posisi menyusui dapat menyebabkan proses menyusui tidak efektif sehingga ASI tidak keluar dengan lancar. Gunakan pompa setiap kali selesai menyusui. Jangan pedulikan berapa banyak ASI yang kita dapat, karena tujuan memompa adalah untuk memberikan rangsangan dan simulasi pada payudara.

4. Skin to skin contac

   Skin to skin contact adalah momen paling membahagiakan
Bayi yang disusui dalam keadaan terlanjang mendapatkan kontak langsung ke kulit dada kita. Hal ini adalah salah satu cara memperbanyak ASI yang keluar. Kedekatan emosi yang kita miliki dengan bayi, akan memerintahkan otak untuk memproduksi ASI lebih banyak. Beberapa negara yang mendukung program ibu menyusui menganjurkan skin to skin contact sebagai salah satu cara menyusui yang baik.

5. Kompres payudara

   Bila payudara mengeras, kompreslah dengan handuk hangat agar ASI lancar
Bila payudara terasa keras, bayi tidak dapat menghisapnya. Kompreslah dengan handuk hangat beberapa menit, maka payudara akan melunak dan ASI dapat keluar lebih lancar.

6. Makanan yang memperbanyak ASI

   Makanan yang dapat memperbanyak ASI yaitu:

1. Pohon Pepaya
   Semua yang ada di pohon pepaya bisa digunakan untuk memperbanyak ASI ibu. Semua yang ada di pohon papaya mulai dari buahnya, bunganya dan juga daunnya bisa digunakan untuk memperbanyak ASI. Dalam buah maupun bunga pepaya terdapat vitamin A, vitamin C, mineral seperti kalsium, asam folat dan juga enzim papain. Enzim yang ada di pepaya tersebut bermanfaat untuk membantu proses pencernaan protein. Saat ibu menyusui, ibu membutuhkan banyak protein dalam memproduksi ASI. Buah pepaya juga memiliki banyak cairan sehingga buah pepaya baik untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam memproduksi ASI.
2. Daun Katuk 

   Daun katuk sejak dahulu kala juga dipercaya bisa digunakan untuk memperbanyak ASI ibu. Daun katuk digunakan untuk cara memperbanyak ASI sebab daun katuk mengandung banyak protein yang dibutuhkan.

3. Sup
   Sup juga merupakan salah satu makanan yang bisa digunakan untuk memperbanyak ASI. Sup yang bisa digunakan untuk memperbanyak ASI adalah sup daging, ayam dan juga sup ikan. Kuah di dalam sup bisa digunakan untuk penambah cairan untuk tubuh. Daging ayam, daging ikan dan juga daging yang lainnya bisa sebagai penambah protein bagi tubuh ibu yang menyusui.
4. Bayam
   Bayam baik sebagai makanan penambah zat besi. Zat besi bermanfaat dalam pembentukan sel darah merah di dalam tubuh ibu yang menyusui. 

5. Wortel
  Wortel juga mengandung enzim phytoestrogens yang berguna untuk memproduksi ASI dalam jumlah yang banyak. Selain itu, wortel memiliki kandungan vitamin A yang tinggi. Dengan meminum 1 gelas jus wortel sebelum ibu makan siang bisa memproduksi ASI pada sore harinya.


7. Memilih KB yang tepat untuk ibu menyusui

  Ada berbagai cara KB untuk ibu menyusui. Pil mini adalah pil KB yang paling tepat untuk ibu menyusui, karena tidak mempengaruhi hormon yang diperlukan untuk memproduksi ASI. Pilihan lainnya adalah berbagai cara KB yang tidak menyangkut hormon, misalnya kondom.

8. Minum air putih yang banyak

  Minumlah 10-12 gelas air putih sehari, karena tubuh membutuhkan cairan untuk memproduksi ASI.

9.  Mencoba posisi menyusui yang paling pas

   Berbagai posisi menyusui. Ibu yang baru menyusui sering merasa sakit ketika menyusui. Akibatnya banyak ibu yang berhenti menyusui beberapa hari dan menggunakan susu formula selama luka di putingnya belum sembuh. Substitusi dengan susu formula menyebabkan produksi ASI berkurang. Cobalah beberapa posisi dan lakukan yang paling pas untuk Anda. Bila posisi menyusui benar, seharusnya menyusui tidaklah sakit.

 



Senin, 30 Mei 2016

Video Pertumbuhan janin dalam rahim ibu

Hy friend...
Inilah bagaimana kita tumbuh dalam rahim ibu kita sehingga kita dilahirkan. Sungguh besar pengorbanan dan jasa ibu kita, maka dari itu kita sebagai anak hendaknya selalu berbakti kepada ibu kita yang sudah susah payah selama 9 bulan mengandung kita hingga kita dilahirkan kedunia ini. selagi ibu kita masih bisa bernafas dan memanggil nama kita sebaiknya  kita lebih memperhatikannya dan membahagiakannya.
  Jasa ibu tidak bisa dibalas dengan apapun. Surga ditelapak kaki ibu :).....

Tanda-tanda Menjelang Persalinan Normal

Tanda-Tanda Menjelang Persalinan Normal

   Kehamilan adalah kondisi yang sangat diharapkan oleh semua orang tua khususnya seorang ibu, begitu juga dengan waktu melahirkan atau persalinan. Menurut mereka proses persalianan merupakan suatu hal yang sangat penting dan ditunggu-tunggu untuk kelahiran sang buah hati di dunia. Persalinan secara medis diartikan sebagai salah satu proses mendorong janin keluar dari dalam rahim secara normal atau melalui jalan lahir. Kondisi ini biasanya disertai dengan tanda-tanda menjelang persalinan.
tanda-tanda menjelang persalinan

Tanda-tanda Menjelang Persalinan yang Perlu Anda Ketahui

a. Kontraksi Braxton Hick 

  Kontaksi atau mulas palsu ini biasanya ditandai dengan rasanya nyeri, namun nyeri tersebut hanya sebentar dan memiliki jarak interval yang teratur. Kontraksi tersebut bertujuan untuk proses pematangan atau penipisan pada mulut rahim. Kotraksi palsu ini biasanya terjadi sekitar kehamilan berusia trimester kedua yaitu pada bulan ke-6. Jika Anda mengalami kotraksi palsu ini ketika siang hari memang terasa seperti mau melahirkan, tapi cobalah Anda untuk melakukan jalan-jalan atau gerakan kecil lainnya untuk menghilangkan kontraksi tersebut. Sedangkan jika terjadi pada malam hari namun waktu melahirkan belum cukup umur maka berbaringlah menghadap ke sebelah kiri dan minum satu liter air putih. Semua cara tersebut sangat efektif sekali untuk mengurangi kontraksi.

b. Timbul mulas dan nyeri
  Merasakan nyeri pada punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramenstruasi.Anda juga harus segera ke dokter atau rumah sakit bila Anda merasakan mulas dan nyeri di bagian punggung bawah atau pinggang, serta kram yang tak kunjung hilang.
c. Keluar lendir bercampur darah
  Keluar lendir bercampur darah mendandakan terlepasnya sumbatan tebal pada leher rahim. Lepasnya sumbatan leher rahim ini menandakan bahwa telah terjadi dilatasi (pembukaan) dan penipisan leher rahim. Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi beberapa hari sebelum persalinan, namun Anda tetap harus menghubungi dokter, terlebih bila terjadi perdarahan hebat.  
d. Air ketuban pecah
  Bila ibu hamil merasakan adanya cairan yang keluar dan keluarnya tidak dapat ditahan, itu menandakan bahwa air ketuban sudah pecah. Normalnya, cairan ketuban tidak berbau, bersih, dan jernih. Segera ke dokter atau rumah sakit bila air ketuban sudah pecah, meski Anda tidak merasakan kontraksi sebelumnya. Pecahnya air ketuban yang tidak disertai kontraksi dan rasa mulas, menandakan bahwa ibu hamil mengalami ketuban pecah dini, yakni ketuban pecah sebelum tanda-tanda persalinan muncul. Dalam kondisi ini, Anda tetap harus segera ke dokter atau rumah sakit karena pecah ketuban dini dapat menjadi risiko infeksi bagi kehamilan Anda. 
e. Frekuensi BAK meningkat
  Frekuensi buang air kecil meningkat. Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul Anda. Kondisi ini membuat rahim bersandar lebih sering pada kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat dibandingkan biasanya. 
f. Turunnya Janin
  Semakin dekat masa melahirkan maka janin akan semakin turun ke dalam rongga panggul. Biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman pada panggul dengan beban yang terasa lebih berat dan Anda akan merasa ingin buang air kecil terus. Setelah janin turun pada dalam rongga panggul Anda juga akan merasa sedikit lega karena paru-paru Anda memiliki sedikit ruang dari pada sebelumnya.
g. Pembukaan (dilatasi)
   Dilatasi atau pembukaan ini biasanya diawali dengan pemendekan mulut rahim, lalu baru akan mengalami pembukaan atau sama halnya dengan menipisnya di dalam mulut rahim. Pembukaan seringkali  di tandai dengan keluarnya semacam lendir yang berwarna kemerah-merahan dan terkadang ada yang berwarna coklat. Adapun lendir tersebut memiliki tekstur seperti ingus yang sangat kental, dimana lendir tersebut merupakan penyumpat mulut rahim sebelum masa persalinan.

 Tahapan Persalinan Normal
   Persalinan normal terdiri dari tiga tahap (kala) yaitu Kala 1 (Fase Awal, Fase Aktif, Fase Transisi), Kala 2, dan Kala 3. 
1. Kala 1 (Pembukaan)
Tahapan persalinan Kala 1 dimulai dari munculnya tanda-tanda persalinan, yaitu, ketika bayi bergerak turun ke bawah dan masuk ke panggul, kontraksi teratur mulai muncul, leher rahim menipis, mengalami dilatasi (terjadi pembukaan) dan berakhir ketika pembukaan mulut rahim sudah lengkap (pembukaan 10). 
   a. Tahapan persalinan Kala 1 Fase Awal
   Tahapan persalinan Fase Awal sering disebut juga Fase laten. Fase awal ini merupakan tahapan yang paling lama, bisa berlangsung selama 12-24 jam, berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, berbeda-beda pada setiap ibu hamil.
Apa saja tanda (ciri-ciri) yang muncul pada Kala 1 Fase awal?
  • Terjadinya penipisan dan pembukaan (dilatasi) leher rahim mencapai 3 cm.
  • Timbul kontraksi yang berlangsung selama 30-45 detik dengan interval jarak 5-30 menit.
  • Kontraksi biasanya belum terlalu kuat, agak tidak teratur, tetapi menjadi semakin kuat dan lebih sering seiring dengan bertambahnya pembukaan leher rahim.
  • Timbul sakit dan nyeri pada punggung.
  • Timbul kram pada perut seperti nyeri haid.
  • Keluar lender bercampur darah (bercak darah) akibat lepasnya sumbat leher rahim yang selama ini melindungi rahim.
  • Air ketuban pecah dan keluar, dapat merembes, mengalir, atau menyemprot. Beberapa ibu hamil dapat mengalami Kala 1 ini dengan tanpa rasa sakit sama sekali sehingga mereka bisa tetap berdiam diri, istirahat di rumah, sambil terus memantau kontraksi yang muncul.

   b. Tahapan persalinan Kala 1 Fase Aktif
    Setelah melewati Fase Awal (Fase Laten), maka Anda akan mulai masuk ke Fase Aktif, dimana pada fase ini akan banyak kemajuan yang terjadi. Fase ini berlangsung dalam waktu yang tidak terlalu lama yaitu sekitar 2 – 3 ½ jam. Pada Fase ini diharapkan Anda sudah berada di rumah sakit agar bisa segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis. 

Tanda-tanda persalinan Fase Aktif adalah:
  • Kontraksi rahim lebih aktif, dan berlangsung kian kuat, makin sering (bisa tiap 3-5 menit), dengan durasi yang semakin lama sekitar 45-60 detik.
  • Pembukaan leher rahim mencapai 7 cm (mencapai pembukaan 7).
  • Bila pada fase sebelumnya, tidak semua ibu hamil merasakan nyeri dan sakit, maka pada fase ini, hampir sebagian besar ibu hamil akan merasakan sakit dan nyeri.
  • Nyeri dan sakit pada punggung bertambah.
  • Pengeluaran lendir bercampur darah semakin banyak.
  • Bila pada fase sebelumnya ketuban belum pecah, maka pada fase ini ketuban akan mulai pecah.
  • Ibu hamil semakin gelisah, sulit tenang dan santai (karena rasa sakit yang bertambah), dan semakin tegang. 

 c. Tahapan persalinan Kala 1 Fase Transisi
   Setelah melewati Fase Aktif, selanjutnya akan masuk ke Fase Transisi, dimana fase ini merupakan fase yang paling berat dan melelahkan. Fase ini berlangsung cepat antara 30 menit sampai 2 jam.

Apa saja tanda-tanda Fase Transisi?
  • Fase ini merupakan fase yang paling sulit karena kontraksi terjadi sangat kuat, dengan jeda waktu yang semakin sempit sehingga waktu untuk istirahat semakin sedikit. Mungkin juga akan terasa seolah-olah kontraksi tidak pernah berhenti dan tidak ada waktu istirahat diantara kontraksi.
  • Nyeri dan sakit semakin bertambah hebat karena kontraksi meningkat sangat kuat, semakin sering (bisa tiap 2-3 menit), dan dengan durasi yang semakin lama (selama 60-90 detik).
  • Pembukaan leher rahim terus bertambah, hingga mencapai 10 cm (pembukaan 10). Umumnya dari pembukaan 7 ke pembukaan 10 berlangsung sangat cepat, bisa sekitar 15 menit hingga 1 jam.
  • Banyak wanita hamil yang merasa gemetar, mual, muntah, panas, dan berkeringat. Kaki kejang, dingin, dan gemetar tidak terkendali.
  • Adanya tekanan yang kuat pada bagian bawah punggung dan perineum. Akibat adanya tekanan tersebut, Ibu merasa ingin mengejan. Namun, pada fase ini ibu masih belum boleh untuk mengejan, meski kepala bayi sudah mendesak keluar. Atasi keinginan mengejan dengan melakukan teknik pernapasan. Jangan mengejan sebelum pembukaan leher rahim sempurna karena dapat membuat leher rahim robek dan bengkak. Anda boleh mengejan bila dokter membolehkan Anda untuk mengejan yaitu bila pembukaan sudah sempurna yaitu pembukaan 10.
  • Pengeluaran lendir dan darah semakin bertambah banyak.
  • Leher rahim terasa sakit panas, bahkan mati rasa akibat tekanan dan dorongan kepala bayi yang semakin kuat.

 2. Kala 2 (mengejan dan melahirkan)
  Tahapan persalinan Kala 1 dengan tiga fasenya sudah dilalui. Sekarang saatnya memasuki tahapan persalinan Kala 2. Kala 2 adalah tahapan mengejan dan melahirkan. Kala 2 dimulai dari saat pembukaan 10 (pembukaan leher rahim sempurna) hingga bayi lahir. Pada Kala 2 ini, bayi sudah siap di jalan lahir. Ibu pun sudah diperbolehkan untuk mengejan.

Tanda-tanda datangnya Kala 2 persalinan adalah:
  • Adanya dorongan mengejan.
  • Ada tekanan pada anus.
  • Perineum menonjol.
  • Keluarnya darah dan lendir semakin bertambah banyak.
3. Kala 3 (pengeluaran plasenta)
   Tahapan persalinan yang panjang dan melelahkan telah berhasil Anda lewati. Sang buah hati pun berhasil keluar dengan selamat. Namun, proses persalinan masih belum selesai. Sekarang saatnya memasuki tahapan ketiga atau disebut Kala 3.

Kala 3 dimulai dari lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta. Tahapan Kala 3 biasanya berlangsung selama 20 menit dan Anda masih mengalami kontraksi. Kontraksi yang muncul justru memudahkan Anda mengeluarkan plasenta.
   Pada tahap ini Anda masih diminta mengejan untuk mengeluarkan plasenta yang selama ini mendukung kehidupan janin di dalam rahim. Untuk mengetahui plasenta sudah lepas atau belum, dokter akan menekan perut bagian bawah Anda. Setelah semua plasenta keluar, dokter akan menjahit bagian perineum (ini dilakukan bila pada tahap persalinan Kala 2 ada robekan di perineum).

Sabtu, 28 Mei 2016

OMFALOKEL


 OMFALOKEL


A.     Pengertian
Omfalokel adalah Penonjolan usus atau isi perut lainnya melalui akar pusat yang hanya dilapisi oleh peritoneum dan tidak dilapisi kulit.
Omfalokel (eksomfotos) merupakan suatu cacat umbilicus, tempat usus besar dan organ abdomen lain dapat menonjol keluar. Ia bisa disertai dengan kelainan kromosom, yang harus disingkirkan. Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai keterlibatan dinding abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan tipis peritoneum yang mudah terinfeksi. Rongga abdomen sendiri sangat kecil, sehingga perbaikan bedah bisa sangat sulit atau tidak mungkin, kecuali bila dinding abdomen yang tersisa cukup dapat direntang untuk memungkinkan penempatan kembali isi abdomen. Penggantinya, cacat ini dapat ditutupi dengan bahan sintetis seperti silastic, yang dapat digulung ke atas, sehingga usus dapat didorong masuk secara bertahap ke dalam rongga abdomen dalam masa beberapa minggu. (Pincus Eatzel dan Len Roberts. 1995. Kapita Selekta Pediatri. EGC : Jakarta).
B.     Etiologi Omfalokel
Penyebab pasti terjadinya omphalokel belum jelas sampai sekarang. Beberapa faktor resiko atau faktor-faktor yang berperan menimbulkan terjadinya omphalokel diantaranya adalah infeksi, penggunaan obat dan rokok pada ibu hamil, defisiensi asam folat, hipoksia, penggunaan salisilat, kelainan genetik serta polihidramnion.
Menurut Glasser (2003) ada beberapa penyebab omfalokel, yaitu:
1.      Faktor kehamilan dengan resiko tinggi, seperti ibu hamil sakit dan terinfeksi, penggunaan obat-obatan, merokok dan kelainan genetik. Faktor-faktor tersebut berperan pada timbulnya insufisiensi plasenta dan lahir pada umur kehamilan kurang atau bayi prematur, diantaranya bayi dengan gastroschizis dan omfalokel paling sering dijumpai.
2.      Defisiensi asam folat, hipoksia dan salisilat menimbulkan defek dinding abdomen pada percobaan dengan tikus tetapi kemaknaannya secara klinis masih sebatas perkiraan. Secara jelas peningkatan MSAFP (Maternal Serum Alfa Feto Protein) pada pelacakan dengan ultrasonografi memberikan suatu kepastian telah terjadi kelainan struktural pada fetus. Bila suatu kelainan didapati bersamaan dengan adanya omfalokel, layak untuk dilakukan amniosintesis guna melacak kelainan genetik.
3.      Polihidramnion, dapat diduga adanya atresia intestinal fetus dan kemungkinan tersebut harus dilacak dengan USG.
C.    Tanda dan Gejala Omfalokel
Omfalokel yaitu hernia umbilikalis inkomplet terdapat waktu lahir ditutup oleh peritonium, selai Warton dan selaput amnion. Hernia umbilikalis biasanya tanpa gejala, jarang yang mengeluh nyeri. Banyaknya usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada omfalokel bervariasi, tergantung kepada besarnya lubang di pusar.
Jika lubangnya kecil, mungkin hanya usus yang menonjol, tetapi jika lubangnya besar, hati juga bisa menonjol melalui lubang tersebut.
Tanda dan gejala :
a)      Kelumpuhan anggota gerak, gangguan perkembangan, hidrosefalus atau mikrosefalus, gangguan penglihatan, keterbelakangan mental dan pertumbuhan.
b)     Neonatus datang dengan muntah, tak mau menyusu, hepatomegali, hipoglikemia, kejang dan letargi.
c)      Hepatomegali, pertumbuhan buruk lingkar perut besar. 
d)     Pada saat bayi lahir tidak ditemukan tanda dan gejala. Kadang bayi tampak mengantuk atau tidak mau makan.
e)      Susah makan, hipotermia, fontanel terbuka lebar. 
D.    Penyebab Omfalokel
Omfalokel disebabkan oleh kegagalan alat dalam untuk kembali ke rongga abdomen pada waktu janin berumur 10 minggu sehingga menyebabkan timbulnya omfalokel. Kelainan ini dapat terlihat dengan adanya prostrusi (sembilan) dari kantong yang berisi usus dan visera abdomen melalui defek dinding abdomen pada umbilicus (umbilicus terlihat menonjol keluar).
Angka kematian tinggi bila omfalokel besar karena kantong dapat pecah dan terjadi infeksi. (Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. Editor: Setiawan. Jakarta: EGC, 1997). Pada 25-40% bayi yang menderita omfalokel, kelainan ini disertai oleh kelainan bawaan lainnya, seperti kelainan kromosom, hernia diafragmatika dan kelainan jantung.
E.     Penatalaksanaan Omfalokel
1)      Pengobatan
Omfalokel (eksomfalokel) adalah suatu hernia pada pusat, sehingga isi perut keluar dan dibungkus suatu kantong peritoneum. Penanganannya adalah secara operatif dengan menutup lubang pada pusat. Kalau keadaan umum bayi tidak mengizinkan, isi perut yang keluar dibungkus steril dulu setelah itu baru dioperasi.
2)      Penatalaksanaan Prenatal Pada Omfalokel
Apabila terdiagnosa omphalokel pada masa prenatal maka sebaiknya dilakukan informed consent pada orang tua tentang keadaan janin, resiko terhadap ibu, dan prognosis. Informed consent sebaiknya melibatkan ahli kandungan, ahli anak dan ahli bedah anak. Keputusan akhir dibutuhkan guna perencanaan dan penatalaksanaan berikutnya berupa melanjutkan kehamilan atau mengakhiri kehamilan. Bila melanjutkan kehamilan sebaiknya dilakukan observasi melalui pemeriksaan USG berkala juga ditentukan tempat dan cara melahirkan. Selama kehamilan omphalokel mungkin berkurang ukurannya atau bahkan ruptur sehingga mempengaruhi pronosis. 
3)      Penatalaksanan Postnatal (Setelah Kelahiran)
Penatalaksannan postnatal meliputi penatalaksanaan segera setelah lahir  (immediate postnatal), kelanjutan penatalakasanaan awal apakah berupa operasi atau nonoperasi (konservatif) dan penatalaksanaan postoperasi. Secara umum penatalaksanaan bayi dengan omphalokele dan gastroskisis adalah hampir sama.
Bayi sebaiknya dilahirkan atau segera dirujuk ke suatu pusat yang memiliki fasilitas perawatan intensif neonatus dan bedah anak. Bayi-bayi dengan omphalokel biasanya mengalami lebih sedikit kehilangan panas tubuh sehingga lebih sedikit membutuhkan resusitasi awal cairan dibanding bayi dengan gastroskisis.Konservatif dilakukan bila penutupan secara primer tidak memungkinkan, misalnya pada omfalokel dengan diameter > 5 cm.

Penatalaksanaan segera bayi dengan omphalokel adalah sbb:
1). Tempatkan bayi pada ruangan yang asaeptik dan hangat untuk mencegah kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi.
2). Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi menagis dan air swallowing. Posisi  kepala sebaiknya lebih tinggi  untuk memperlancar drainase.
3). Lakukan penilaian ada/tidaknya distress respirasi yang mungkin membutuhkan alat bantu ventilasi seperti intubasi endotrakeal. Beberapa macam alat bantu ventilasi seperti mask tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan masuknya udara kedalam traktus gastrointestinal.
4). Pasang pipa nasogastrik  atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara dan cairan dari sistem usus sehingga dapat mencegah muntah, mencegah aspirasi, mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam sistem usus sekaligus mengurangi tekanan intra abdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus.
5). Pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung kencing dan mengurangi tekanan intra abdomen.
6). Pasang jalur intra vena (sebaiknya pada ektremitas atas) untuk pemberian cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravaskuler dan menjaga kehilangan protein yang mungkin terjadi karena gangguan sistem usus, dan untuk  pemberian antibitika broad spektrum.
7). Lakukan monitoring dan stabilisiasi  suhu, status asam basa, cairan dan elektrolit
8). Pada omphalokel, defek ditutup dengan suatu streril-saline atau povidone -iodine soaked gauze, lalu ditutup lagi dengn suatu oklusif plastik dressing wrap? atau plastik bowel bag. Tindakan harus dilakukan ekstra hati hati diamana cara tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi defek dari trauma mekanik, mencegah kehilangan panas dan mencegah infeksi serta mencegah angulasi sistem usus yang dapat mengganggu suplai aliran darah.
9). Pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginjal, glukosa dan hematokrit perlu dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan.
10). Evaluasi adanya kelainan kongenital lain yang ditunjang oleh pemeriksaan rongent thoraks dan ekhokardiogram.
11). Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi ditempatkan dalam suatu inkubator hangat dan ditambah oksigen.
Pertolongan pertama saat lahir: Kantong omfalokel dibungkus kasa yang dibasahi betadin,selanjutnya dibungkus dengan plastic.Bayi dimasukkan incubator dan diberi oksigen Pasang NGT dan rectal tube Antibiotika.
F.       Pemeriksaan /Diagnosa
a)      Pemeriksaan Fisik
Pada omfalokel tampak kantong yang berisi usus dengan atau tanpa hati di garis tengah pada bayi yang baru lahir. Pada gastro schisis usus berada di luar rongga perut tanpa adanya kantong.
b)      Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Maternal Serum Alfa Fetoprotein (MSAFP). Diagnosis prenatal defek pada dinding abdomen dapat dideteksi dengan peningkatan MSAFP. MSAFP dapat juga meninggi pada spinabifida yang disertai dengan peningkatan asetilkolinesterase dan pseudokolinesterase. 
c)      Pemeriksaan radiology
Fetal sonography dapat menggambarkan kelainan genetik dengan memperlihatkan marker structural dari kelainan kariotipik. Echocardiography fetus membantu mengidentifikasi kelainan jantung. Untuk mendukung diagnosis kelainan genetik diperjelas dengan amniosentesis. Pada omphalocele tampak kantong yang terisi usus dengan atau tanpa hepar di garis tengah pada bayi yang baru lahir.
G.    Tindakan bidan bila menemukan
Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan jika menjumpai pasien anak/ bayi yang mengalami omfalokel, adalah merujuk. Kerena jika mengalami keterlambatan dalam merujuk maka akan mengalami cedera pada usus dan infeksi perut.
Tinjauan kasus :
“Seorang Ibu mengatakan bayinya berumur 6 jam, lahir tangal 17 April 2013, pukul 10.00 WIB, lahir secara SC dengan jenis kelamin perempuan. Ibu mengatakan anaknya menangis terus dan rewel. Ibu mengatakan ada kelainan apa di perut anaknya. Ibu mengatakan cemas dengan keadaan anaknya.
 Setelah mendengar ibu bidan segera melakukan pemeriksaan fisik. Berdasarkan pemeriksaan fisik tersebut bidan memperoleh hasil pada bagian perut bayi terlihat selaput bewarna putih yang membungkusi bagian isi perut, selaput bewarna putih dan sangat tipis, bagian perut bewarna merah muda kecuali bagian selaput yang membungkusi.
Kemudian bidan menjelaskan bahwa :
·     Menjelas kepada ibu bahwa anaknya mempunyai kelainan bawaan yaitu omfalokel. Omfalokel yaitu sebagian isi perut berada diluar dan hanya dilapisi oleh selaput.
·  Menjelaskan kepada ibu bahwa anaknya mempunyai kelainan bawaan yaitu omfalokel. Omfalokel yaitu sebagian isi erada diluar dan hanya dilapisi oleh selaput
·       Beritahu ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya agar bayi tidak hipotermi,
·     Beritahu ibu sebelum melakukan perawatan pada bayinya usahakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
·       Menjelakan kepada ibu untuk perawatannya dengan cara selalu mengompres perut bayi yang menonjol dengan kasa yang di basahi larutan antiseptik yaitu yodium.
·     Beritahu ibu jangan terlalu sering menyentuh bagian perut bayinya, karna bisa menimbulkan infeksi.
·   Membeitahu kepada ibu omfalokel bisa disembuhakan dengan cara pembedahan dengan perlahan lahan memasukan bagian yang menonjol ke dalam rongga perut.






Jumat, 27 Mei 2016

ASI EKSKLUSIF


 ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian ASI EKslusif

   ASI eksklusif merupakan pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan (DEPKES RI, 2004). Yang dimaksud ASI Eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air the, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan tim.
Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Setelah bayi berumur 6 bulan, ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.

   Pemberian ASI ekslusif dianjurkan hingga usia bayi 4 bulan akan tetapi lebih baik diberikan hingga usia bayi 6 bulan. Selanjutnya pemberian ASI ekslusif dapat diberikan dengan pendamping makanan, pemberian ASI sendiri dapat hingga usia bayi anda berusia 2 tahun.
   ASI ekslusif adalah intervensi yang efektik untuk mencegah kematian anak sedangkan menurut survei yang ditemukan kesadaran akan pemberian ASI semakin berkurang. Bahkan masyarakat masih khawatir apabila yang diberikan pada bayi tidak mengenyangkan sehingga pemberian ASI ditambah dengan susu formula ataupun air putih bahkan pemberian makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan. Jelas saja ini merupakan kesalahan karena pemberian ASI ekslusif tidak seperti itu.
   Pemberian ASI ekslusif didukung oleh UNICEF untuk meningkatkan kesadaran ibu menyusui. Kebutuhan nutrisi yang terkandung di dalam ASI sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Dukungan dari pemerintah untuk melarang promosi pengganti ASI di fasilitas kesehatan akan membantu dalam pemberian ASI ekslusif. Begitu pula pada ibu menyusui yang memiliki tanggung jawab sebagai wanita karir. Anda dapat menggunakan waktu senggang untuk memompa ASI dan tetap memberikan ASI ekslusif pada bayi. 
   Memberikan ASI Eksklusif sangat penting demi kecerdasan si bayi, memang tidak mudah karena sang ibu harus memberikannya selama 6 bulan, masa 6 bulan ibnilah yang di sebut ASI Eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum di beri makanan selain susu untuk itu ibu harus memberikan perhatian yang ekstra pada bayi.
  Namun, seringkali kesalahan yang terjadi adalah setelah masa ASI eksklusif ini atau si bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan lain selain ASI si ibu tidak memberikan ASI lagi. Padahal menurut standar kesehatan dunia WHO, bayi sebaiknya di sapih setelah 2 tahun usianya. Permasalah ASI eksklusi juga terjadi pada ibu yang bekerja di kantoran, untuk itu pemerintah mencoba memberikan keleluasaan pada ibu yang pada masa pemberian ASI eksklusif boleh membawaan anak ikut serta bekerja atau mengijinkannya memberi jam khusus untuk menyusui bayinya.
2. Jenis-jenis ASI

a. Kolostrum

   Merupakan cairan yang memiliki warna kekuning-kuningan umunya pada hari 1-3 setelah kelahiran. Jenis ASI ini dapat memberikan manfaat kepada bayi karena mengandung protein yang dapat berfungsi sebagai antibodi dalam membunuh kuman. Bahkan kolustrum seringkali dikatakan imunisasi pada bayi yang baru lahir karena manfaat antibodi yang baik untuk kesehatan.

b. Susu Transisi

   Jenis ASI yang diproduksi setelah kolostrum pada hari ke 4-10 kelahiran bayi. Pada susu transisi terdapat immunoglobin protein dan juga laktosa dengan kosentrasi yang lebih rendah dari pada kolestrum akan tetapi memiliki kandungan lemak dan jumlah kalori yang tinggi. Adapun warna dari ASI yang berjenis susu transisi ini lebih putih dari kolostrum

c. Susu Matur

   Sedangkan ASI yang keluar setelah 10 hari dan seterusnya setelah kelahiran disebut dengan susu matur. Warna dari ASI ini adalah berwarna putih kental sehingga komposisi dari ASI yang keluar dari isapan pertamanya adalah lemak dan juga karbohidrat yang lebih banyak dibandingkan dengan isapan terakhir. Inilah alasannya jangan terlalu cepat memindahkan bayi ketika sedang menyusui sebelum hisapan pada bayi habis.

3. Manfaat ASI ekskusif Pada Bayi dan Ibu

Untuk Bayi
  • ASI adalah makanan terbaik bagi bayi yang mudah dicerna dan diserap, selalu bersih, segar dan aman.
  • ASI menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga menjadikan bayi sehat dan cerdas.
  • ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit terutama infeksi.
  • Memperindah kulit dan gigi serta bentuk rahang.
  • ASI selalu tersedia dengan suhu yang tepat sehingga tidak akan mengecewakan bayi karena harus menunggu atau suhu tidak tepat.
  • Bayi yang menyusu jarang mengalami diare, tidak akan mengalami sembelit dan jarang terkena alergi. 
  • Komposisi dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai dengan 6 bulan.
  • Sistem pencernaan bayi sampai dengan 6 bulan belum sempurna untuk mencerna makanan selain ASI. ASI sendiri mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim.
  • Tidak memberatkan fungsi ginjal bayi. Sistem ekskresi bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan belum sempurna, sehingga bila diberi makanan dengan osmolaritas yang tinggi (seperti susu formula atau buah-buahan) akan memberatkan fungsi ginjal.
  • Pemberian makanan atau minuman selain ASI sebelum 4-6 bulan secara tidak langsung akan mengurangi produksi ASI oleh karena frekuensi bayi untuk menyusu berkurang karena sudah kenyang.
Untuk Ibu
  • Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara akan diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesterone.
  • Membantu mengembalikan tubuh seperti keadaan sebelum hamil. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat badan ibu akan lebih cepat kembali keberat sebelum hamil.
  • Menjadikan hubungan ibu dan bayi semakin dekat.
  • Menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagi alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
  • Mengurangi resiko kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium.
  • Pemulihan kesehatan ibu lebih cepat. 
4. Cara mencapai ASI Eksklusif
    WHO dan UNICEF merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk memulai dan mencapai ASI eksklusif
  • Menyusui dalam satu jam setelah kelahiran
  • Menyusui secara ekslusif: hanya ASI. Artinya, tidak ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun.
  • Menyusui kapanpun bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi mau, siang dan malam.
  • Tidak menggunakan botol susu maupun empeng.
  • Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan, disaat tidak bersama anak.
  • Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang